Eka Utami,

Masih dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72. Kali ini Qerja akan membahas tentang sikap dan cara bekerja salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia: Mohammad Hatta. Bung Hatta, begitu ia disapa, terkenal sebagai orang yang jujur dan berintegritas. Selain itu, dia juga tegas dan disiplin. Berikut cara kerja Bung Hatta yang bisa diteladani oleh Qolega.

Disiplin waktu
Bung Hatta adalah orang yang terkenal disiplin. Dia bisa gusar jika ada jadwal acara yang meleset barang sebentar saja. Berdasarkan penuturan Sekretaris Pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja yang dikutip dari Detik, Bung Hatta pernah menolak bertemu dengan duta besar dari salah satu negara Eropa karena terlambat datang selama 30 menit dari waktu pertemuan yang telah ditentukan. “Bagaimana ini? Menurut rencana dia akan datang pukul 10, sekarang telah lewat. Saya tidak akan menerimanya!” demikian pernyataan tegas Hatta pada sekretarisnya ketika sang dubes tiba.

Bahkan, Bung Hatta juga tidak nyaman ketika terjadi kesalahan perhitungan waktu. Pada tahun 1953, Bung Hatta mengadakan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Sulawesi. Saat bertolak dari Gorontalo ke Surabaya, Bung Hatta mendapat informasi bahwa akan tiba di Surabaya pada pukul 11.00. Ternyata, pesawat yang ditumpangi mendarat lebih cepat pada pukul 10.00. Gubernur Jawa Timur Samadikun langsung panik karena merasa telat menyambut kedatangan wakil presiden. Bung Hatta pun marah dan mengingatkan sekretarisnya agar lebih teliti menghitung waktu.

Anda tidak bisa menyepelekan waktu jika punya klien atau kolega seperti Hatta. Mungkin alasan macet pun tak bisa diterima. Dengan menerapkan disiplin waktu dalam bekerja, Anda akan dihargai orang lain.

Teratur
Hatta juga terkenal dengan cara kerja yang teratur. Pegawai yang bekerja dengan Hatta harus tahu dan memilah surat-surat penting yang harus segera ditandatangani sebelum tutup kantor. Jika tidak terkejar pada hari itu, maka surat-surat harus menunggu hingga keesokan harinya. Di luar jam kantor, Hatta tidak bisa diganggu untuk urusan pekerjaan.

Dengan meniru cara kerja seperti Hatta ini, Anda bisa mengatur keseimbangan kehidupan dan pekerjaan. Anda memang perlu bekerja keras selama berada di kantor. Ketika Anda sudah selesai bekerja, maka bisa membagi waktu dengan keluarga. Hal ini bisa menghindarkan Anda dari stres.

Memberi contoh sebelum memberi perintah Berdasarkan buku Seri Pengenalan Tokoh: Sekitar Proklamasi Kemerdekaan, Hatta selalu memberi contoh sebelum meminta orang lain melakukannya. Misalnya, ketika meminta anak-anaknya untuk tidak membaca sambil berbaring, maka ia tidak pernah melakukannya. Di lain waktu, Hatta juga mengajarkan keluarganya agar makan dengan rapi. Hal itu sudah ditunjukkan sebelumnya.

Kalau Anda sudah duduk di kursi manajer, tentu bisa meniru gaya kepemimpinan Hatta ini. Jika Anda ingin menerapkan hal baik untuk menjadi budaya kerja perusahaan, maka hal pertama yang dilakukan adalah mencontohkan dari diri sendiri. Konsistensi Anda dalam menjalankan keputusan yang dibuat sendiri akan membuat karyawan kagum dan meneladani Anda.

Jujur, antikorupsi
Bung Hatta sangat tegas dalam membuat pemisahan urusan pribadi dan negara. Dia tidak mau korupsi bahkan untuk selembar kertas sekalipun. Menurut catatan Detik, Bung Hatta pernah menegur sekretarisnya karena menggunakan tiga helai kertas sekretariat negara untuk keperluan prbadi. Dia meminta sekeretarisnya mengganti kertas tersebut dengan uang pribadi. Bung Hatta juga menegur putrinya yang mengirim surat dengan menggunakan kertas dengan kepala surat Konsulat Jenderal RI.
Setelah tidak menjabat sebagai wakil presiden, Bung Hatta pernah mendapat kesempatan berkunjung ke Irian –sekarang Papua- pada 1970. Dia tetap diperlakukan seperti pejabat negara. Bahkan seseorang menyodorkan uang saku tambahan di luar fasilitas yang diberikan. Tapi, Bung Hatta menolak.

Meskipun tidak lagi menjadi pejabat negara, Hatta berhak menerima uang negara untuk biaya berobat. Tapi, dia tidak mau menikmati kelebihan uang dari tidak digunakan untuk ongkos perjalanan dan dokter. Menurut Republika, pada 1971, ketika Hatta pulang berobat dari negeri Belanda, dia meminta sekretaris pribadinya, membuatkan laporan penerimaan dan pengeluaran uang negara selama berobat di Belanda. Bung Hatta ingin setiap rupiah uang negara yang tersisa dikembalikan ke kas negara. –Qerja.com

Sumber Foto: Flickr

Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.qerja.com/journal/view/8497-seperti-apa-cara-bekerja-bung-hatta-berikut-beberapa-hal-yang-bisa-anda-teladani/&ved=2ahUKEwi1jaHepdboAhVHWH0KHaFMAfkQFjACegQIBRAB&usg=AOvVaw21GjEruhr62lbCbltqLVcM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)

YouTubehttps://www.youtube.com/channel/UCQmxckfDRvkz05jnZ75uG_Q
Instagramhttps://instagram.com/yayasan_proklamator_bung_hatta?igshid=NzZlODBkYWE4Ng==
https://www.tiktok.com/@bunghatta_ypbh?_t=8gpEe0XvzS4&_r=1Tiktok