Memperingati 120 tahun sang proklamator Bung Hatta Yayasan Proklamator Bung Hatta menggelar kegiatan Webinar dengan Tema “Bung Hatta Pejuang Tangguh dan Pemikir yang Visioner” Napak Tilas, Ultra Run dan Launching Metaverse Hatta Memorial Heritage Virtual. Acara ini dibuka langsung oleh Putri Bung Hatta Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono pada Istana Bung Hatta Bukittingi.
Tiga agenda sekaligus digelar pada (13/8) yaitu : Napak Tilas Bung Hatta, Ultra Run atau lari maraton 120 km dan launching museum virtual dengan teknologi Metaverse.
Ketiga putri Bung Hatta yaitu Meutia, Gemala dan Halida hadir dalam rangkaian acara yang digelar di istana Bung Hatta Bukittinggi sejak pukul 07.00 pagi itu. Acara juga dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A., Bupati Agam Dr. H. Andri Warman, MM. dan Ketua Umum Yayasan Proklamator Bung Hatta Prof. Dr. Maizar Rahman serta perwakilan Pemprov Sumbar dan Pemkot Bukittinggi.
Dalam sambutannya Meutia Hatta menyampaikan bahwa yang paling penting dari peringatan ini adalah bagaimana agar keteladanan Bung Hatta itu bisa dipedomani oleh setiap pejabat khususnya di Sumatera Barat.
Selanjutnya Meutia Hatta juga mengungkap bahwa Bung Hatta bukanlah sosok yang tiba-tiba saja hadir dari langit untuk memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, namun kehadiran beliau adalah sebuah perjalanan yang panjang.
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia Bung Hatta melakukan perjalanan ke berbagai pelosok Negeri untuk meyakinkan rakyat dan membangun optimisme.
Sementara itu Bupati Agam, Andri Warman merasa sangat beruntung bahwa dalam agenda 120 tahun Bung Hatta ini, Bukittinggi dan Kabupaten Agam kedatangan 3 putri Bung Hatta dan Pesanggrahan Bung Hatta yang berlokasi di Kabupaten Agam menjadi tujuan utama agenda napak tilas Bung Hatta.
Andri Warman berharap pesanggrahan Bung Hatta dapat menjadi destinasi wisata baru karena disamping keindahan alamnya juga ada jejak Bung Hatta yang bisa menjadi situs sejarah.
Kemeriahan peringatan 120 tahun Bung Hatta sangat terasa di Kabupaten Agam dimana para tamu disuguhi “upacara tradisional” atau dalam bahasa Minangnya “Baralek Gadang” atau pesta besar di lapangan di depan SD 09 yang konon diresmikan oleh Bung Hatta pada tahun 1952.
Upacara ini disaksikan oleh para pemuka adat di kabupaten Agam dan diakhiri dengan makan bersama secara tradisional yang disebut dengan ‘makan bajambek’.
Bukittinggi, 13 Agustus 2022